Sebelumnya, ICCN dan Kemenparekraf banyak berkolaborasi di bidang kemanusiaan. Untuk ke depannya, Angela berharap akselerasi ekonomi kreatif dilaksanakan di daerah-daerah. Ini harus menjadi program yang konkrit dan bisa dilaksanakan oleh pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
"Ini harus menjadi program yang konkrit, ketika kita diskusi dengan Mas Sandiaga Uno, itu menjadi program yang bisa dilaksanakan implementative juga di lapangan," katanya.
Dalam diskusi virtual, Angela juga menambahkan mengenai social preneurship yang kini memang ada trend menuju ke sana dengan mulai men-design program-program, mendorong, menfasilitasi tempat-tempat pariwisata dan ingin membesarkan ekonomi kreatif di lima destinasi super prioritas.
"Ingin mendorong ke sana dan tugas Kemenparekraf untuk membesarkan ekonomi kreatif di lima destinasi super prioritas," tutur Angela.
Social preneurship juga membutuhkan seorang mentorship yang tidak hanya general karena isu di lapangan beda-beda. Angela berharap dalam diskusi ini ada kerjasama untuk ke depannya yang bisa dilakukan. Butuh program akselerasi supaya mengetahui hasilnya dan cepat dijalankan.
"Ke depannya mungkin kita kerjasamakan beberapa program yang sedang kita bentuk adalah yang pertama melalui permodalan. Permodalan ini tahun lalu BIP kami 25 milyar dan sudah kami perluas menjadi 100 milyar dan salah satu kriterianya sedang kami godok untuk menjadi salah satunya social preneurship."
Kuncinya, bagaimana bisa menjalankannya dan programnya bisa massive dan inclusive dan cukup dirasakan oleh masyarakat setempat sesuai kebutuhan masing-masing.
"Bagaimana kita betul-betul punya program yang konkrit yang dan tentunya impact-nya harus juga besar," kata Angela.