“Seperti memang ada juga yang masih ‘gaptek’, atau dia belum paham tentang bagaimana cara mengisi tentu juga ada,” katanya.
Meski begitu, dr Farchanny memastikan, akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan kementerian terkait untuk terus melakukan sosialiasi terhadap pengisian formulir swadeklarasi elektronik tersebut, termasuk dengan Kemenparekraf.
“Tetapi seperti yang disampaikan oleh pak direktur, kita terus melakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholders dan juga masyarakat luas dengan harapan nantinya semua akan bisa melakukan pengisian ini dengan baik,” tuturnya.
Sebagai informasi, alur skrining Mpox dilakukan mulai dari jalur kedatangan internasional. Semua penumpang akan melewati thermal scanner terlebih dahulu.
Jika terdeteksi suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius maka akan dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan thermal gun. Apabila suhu tubuh tetap tinggi, penumpang akan diarahkan ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan pengambilan sampel usap (swab).