Menurutnya, potensi beberapa musibah seperti pohon tumbang, tanah longsor, angin kencang, dan hujan lebat dianggap membahayakan jiwa pendaki.
"Masuk musim hujan, banyak potensi pohon tumbang, tanah longsor, hujan lebat, kabut cuaca dingin, dan angin kencang yang membahayakan para pendaki," kata John.
Selain rawan bencana yang mengancam pendakian, kata dia, penutupan ini guna pemulihan ekosistem di kawasan Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. "Kan jalur pendakian sudah dibuka selama sekitar sembilan bulan. Penutupan ini untuk pemulihan ekosistem kawasan secara alami juga," kata dia.