Tren digital nomad ini ternyata juga menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno. Dia mengatakan, bila Indonesia bisa mengintegrasikan teknologi dengan potensi pariwisata yang dimilikinya seperti keindahan alam dan kebudayaan, ke depannya digital nomad dapat menjadi pasar yang sangat menjanjikan.
“Sekarang bukan wisatawan mancanegara yang akan kita bidik, tetapi wisatawan Nusantara. Ada 55 juta middle class (kelas menengah) di Indonesia yang selama ini belum kita sentuh. Ini bisa kita garap dengan mengembangkan potensi digital nomad yang sedang digandrungi,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno kemudian menceritakan pengalamannya bertemu dengan pelaku digital nomad saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah. Dia mengatakan, di Indonesia sendiri sejatinya sudah ada beberapa destinasi yang menjadi favorit para pelaku digital nomad. Mulai dari Bali, Yogyakarta, dan Malang.
“Waktu itu saya ngobrol dengan mereka, dan ternyata rata-rata sudah remote working selama kurang lebih 3 bulan di destinasi masing-masing. This is new potential. Saya sendiri sekarang merasakan sensasi untuk berkantor di Bali. Saya punya kantor kecil tapi view-nya enak banget,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.