BALI, iNews.id - Konsep wisata sustainable di beberapa desa wisata saat ini sudah mulai diterapkan. Bahkan, para dosen di Perguruan Tinggi diberi pelatihan untuk menjadi pendamping desa wisata.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menggelar acara Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata untuk meningkatkan kualitas pengelola dan masyarakat di desa wisata bagi dosen perguruan tinggi Acara ini diselenggarakan pada 9 – 11 Juli 2020.
Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, Wisnu Bawa Tarunajaya menjelaskan program Pelatihan Bagi Pendamping Desa Wisata merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh Kemenparekraf dalam mempercepat laju perekonomian di sektor pariwisata, tidak hanya berorientasi pada lingkungan perkotaan tetapi juga di pedesaan.
“Program ini diinisiasi karena adanya kebutuhan membangun desa menjadi Desa Wisata sesuai arahan Presiden pada tahun 2017 untuk gerakan mengembangkan desa wisata dengan menggabungkan desa dengan pariwisata untuk membangun ekonomi kerakyatan dan meciptakan ketahanan nasional melalui desa yang mandiri,” kata Wisnu Bawa dalam sambutannya saat pembukaan “Training of Trainer Pendampingan Desa Wisata bagi Dosen Perguruan Tinggi” di Hotel Hilton Garden Inn, Bali, Kamis (9/7/2020).
Pelatihan pendampingan ini selain sebagai satu bentuk penerapan kebijakan dari pemerintah juga sebagai salah bentuk kepedulian Kemenparekraf untuk mengembangkan desa melalui pendampingan yang terarah, terukur dan dapat dimonitor pergerakannya dengan baik dan mengacu pada konsep keberlanjutan.
Selain itu, Kemenparekraf bekerjasama dengan Kemendes PDTT dan Perguruan Tinggi membuat Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Berbasis Pendampingan untuk mengimplementasikan salah satu peran dari Tridharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).