Dari ketinggian 37.000 kaki, Van Heijst mendapat perspektif unik tentang dunia. Dia membagi foto ini di blognya yang memiliki 58.000 penggemar. Dalam foto ini, Van Heijst memfoto cahaya bulan yang menutupi pegunungan di atas Iran dan Irak. Foto ini memberikan atmosfer 'Seribu Satu Malam'. "Jutaan desa dan kota lewat dan bahkan api yang membakar sumur minyak di Irak bercahaya di kejauhan," tulisnya
Dalam foto ini, Van Heijst mengabadikan cahaya utara (Aurora) yang begitu indah dan memesona.
Ini adalah pemandangan menakjubkan dari ketinggian Turkmenistan pada musim semi. Dia memfoto keindahan laguna dan danau biru, awan putih dan bukit pasir.
Ini adalah penampakan matahari terbenam yang sangat menakjubkan di Greenland. Van Heijst mengatakan, matahari terbit bisa sangat menyilaukan jika dilihat lebih dekat dibandingkan dari atas bumi.
Dia juga terbang di antara badai dan petir, di wilayah Amerika Selatan dan Afrika. "Di suatu tempat di atas Atlantik antara Amerika Selatan dan Afrika, kami menemui badai besar yang sangat aktif.
Terbang di awan tebal dengan jarak pandang nol, kami harus bergantung pada radar cuaca untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang cuaca di depan. Sudah jelas, tidak ada cara untuk terbang di sekitar petir dan badai yang membentang di rute kami sejauh ratusan mil di kedua sisi. Semakin dekat, radar memberi gambaran yang lebih rinci tentang jenis awan di depan yang memungkinkan kami merencanakan rute melalui labirin cuaca yang hebat ini," tulisnya
Van Heijst sangat beruntung karena berkesempatan memfoto pemandangan cahaya utara Kanada. Menurutnya, pemandangan ini seperti "Tirai menari di atas angin". "Pemandangan indah Northern Lights, di Northern Canada, beberapa bulan yang lalu. Hijau, ungu, biru, oranye, kuning dan merah, seperti tirai menari ditiup angin," tulisnya