Webinar Bilateral ini menghadirkan beberapa narasumber yang memaparkan langkah strategis dalam menghadapi era normal baru, antara lain Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I, Vinsensius Jemadu, Deputy Chief of Mission Indonesian Embassy in Canberra Mohammad Syarif Alatas, Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, Devi Roza K. Kausar, Vice Chairperson Indonesia Tourism Forum Tantie Koestantia, dan Regional General Manager South-South East Asia Tourism Australia Brent Anderson.
Deputy Chief of Mission Indonesian Embassy In Canberra, Mohammad Syarif Alatas mengatakan, perlu adanya pembukaan koridor perjalanan dengan melakukan travel bubble.
“Tujuannya ialah memudahkan masyarakat yang melintasi perbatasan dengan catatan Indonesia dan Australia sudah berhasil mengontrol situasi ini sehingga menciptakan gelembung atau koridor perjalanan wisata,” kata Syarif Alatas.
Australia juga telah berencana untuk membuka perbatasan dengan kesepakatan lewat travel bubble. Travel bubble merupakan zona bepergian secara bebas, dengan syarat tidak keluar dari batasan yang ada.
Australia dan Selandia Baru adalah negara yang pertama mengusung konsep tersebut, setelah melihat grafik penurunan Covid-19 yang mulai menurun antar kedua negara.