Oleh karena itu, Nia mendorong agar pelaku perhotelan menyediakan diskon kamar hingga 40 persen dan paket-paket diskon lainnya seperti paket berbuka bersama di hotel. Maka, okupansi kamar hotel bisa tetap terisi meskipun tengah menghadapi low season.
"Ketika low season, ada baiknya jika dapat menjual dengan diskon besar-besaran hingga 40 persen, itu jauh lebih baik menguntungkan jika okupansinya hanya 30 persen, karena masyarakat Indonesia yang beragama Islam dan berpuasa tidak melakukan kegiatan traveling saat puasa. Namun diprediksi ketika Lebaran akan terjadi lonjakan besar-besaran," kata Nia.
Nia menambahkan, dengan menyediakan paket diskon ini diharapkan bisa mempersiapkan ketersediaan kamar hotel di masa libur Idul Fitri. Mengingat berdasarkan prediksi Korps Lalu Lintas Polri, jumlah pemudik Lebaran 2024 diperkirakan mencapai 200 juta orang atau naik 6 persen dibandingkan jumlah pemudik lebaran tahun 2023 sebanyak 187 juta orang.
"Selain itu Menteri Perhubungan juga memprediksi persentase lonjakan jumlah pemudik tahun ini akan mencapai angka 70 persen," ujar Nia.