Maka, kata dia, ketika perbatasan Israel ditutup Yordania kena imbasnya karena banyak sekali grup wisata yang masuk dibatalkan. Mereka berpikir menjadikan Yordania single destination.
"Itu yang ingin dia pertunjukan kepada kita sekarang ini Jordan is Single Destination dan Yordania ini terbuka bukan cuma untuk Holy Land Kristen aja tapi juga untuk yang memang umrah atau umat muslim bisa juga untuk mampir ke Yordania untuk melanjutkan perjalanan mereka," kata Pauline.
Makanya, kata Pauline, Astindo kali ini pun diminta untuk mengundang media dan juga New Blood. "Jadi New Blood itu dalam arti kata travel agent yang belum pernah jual Yordania sebelumnya. Jadi saya pilih teman teman travel agen yang sebelumnya ga pernah jual holy land dan umroh tour operation tidak pernah jual Yordania makanya kita kombinasikan ada media, ada yang belum pernah jual Yordania lalu ada juga pemain umrah yang ga pernah jual Yordania," katanya.
Menurut Pauline, untuk menjadikan satu destinasi ini ada di top of mind-nya orang Indonesia, itu tidak mudah, perlu proses. "Ya contoh negara-negara tetangga kita kan Thailand, Singapura, Malaysia. Kemudian yang Taiwan, Korea, Jepang, itu kan semua promosinya masif. Dan di Indonesia itu kan mereka ikut pameran berkali-kali dalam setahun, kemudian buat training lalu juga mereka buat campaign, promosi marketing, itu kan perlu proses yang panjang. Jadi untuk jual Yordania sebagai single destination, ya kita akuin nggak mudah, nggak bisa langsung umrah, langsung sebentar dengan satu kali famtrip jalan tuh gak bisa, harus ada tahap-tahapnya promosinya," katanya.