Lebih lanjut, Wisnu menjelaskan, SDM pariwisata Indonesia harus mulai menggunakan standar global dari sisi kualitas dan kompetensinya, mengacu pada standar regional disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau kompetensi selevel ASEAN.
“Terlebih Labuan Bajo yang diproyeksikan ke depan sebagai penyumbang wisman dan menjadi 10 Bali Baru di Indonesia. Kalau ingin bersaing di level global, gunakan standar global juga,” katanya.
Dalam Uji Kompetensi yang dihadiri 120 Asesi itu, hadir pula Lead Asesor LSP Pramindo Erwan Maulana, perwakilan Tim Monitoring Asdep Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga Kemenpar Yusuf Pontoh, dan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Manggarai Augustinus Rinus.
Kadisbudpar Manggarai Barat Augustinus Rinus mengatakan, pihaknya sangat yakin dengan potensi alam yang ada di Manggarai Barat, mulai dari laut hingga daratan semua ada di Labuan Bajo.
“Keindahan dan luas wisata bahari kita tidak kalah dengan destinasi favorit lain, maka dari itu, kita memerlukan SDM yang andal untuk sama-sama memajukan Labuan Bajo,” katanya.
Terkait uji kompetensi, Augustinus mengatakan, pihaknya sangat mendukung hal itu untuk tujuan meningkatkan kualitas SDM pariwisata khususnya di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
“Selain meningkatkan kemampuan SDM juga agar mereka memiliki legalitas, sehingga dapat bekerja lebih profesional lagi dan jujur," katanya.