Kapal Pesiar La Laperouse berada di Pulau Penyengat sabagai rangkaian dari pelayaran ‘Between Vietnam and Malaka Strait’. Ada enam destinasi yang disinggahi, mulai dari Ho Chi Minh (Vietnam) lalu menuju Pulau Penyengat. Setelah itu, kapal ini akan berlayar menuju Malaka, Lumut, Penang, lalu berakhir di Singapura.
“Pulau Penyengat sangat kaya dengan budaya dan sejarah. Kunjungan ke Pulau Penyengat menjadi experience yang luar biasa. Kami sangat nyaman, apalagi pelayanan yang diberikan sangat bagus. Saya pribadi akan kembali ke Pulau Penyengat bersama anak-anak,” kata Louis, salah satu wisatawan La Laperouse asal Swiss.
Pulau Penyengat terbukti sukses menghipnotis seluruh wisatawan yang diangkut Kapal Pesiar La Laperouse. Dengan mengangkat tema ‘Walking Tour of Ancient Malay Kingdom’, Pulau Penyengat dieksplorasi selama 4 jam. Mereka menjelajahi tiap sisi pulau yang sejak abad ke-18 menjadi pusat sejarah dan budaya Imperium Melayu tersebut.
“Kehadiran Kapal Pesiar La Laperouse di Pulau Penyengat tentu sangat spesial. Branding destinasi ini pasti akan naik. Apalagi, potensinya besar dengan beragam situs kuno Kerajaan Riau-Lingga yang masih terawat baik. Selama berada di Pulau Penyengat, mereka sangat antusias. Kami yakin, mereka akan kembali lagi ke Pulau Penyengat,” ujar Ketua HPI Tanjungpinang Raja Farul.
Selama di Pulau Penyengat, ada enam destinasi yang disinggahi wisatawan. Mereka berkunjung ke Istana Kantor, Mesjid Raya Sultan Riau, Gedung Tabib, juga Makam Raja Hamidah Engku Putri, dan Raja Ali Haji. Kemudian kunjungan ke Perkampungan Nelayan. Mereka juga menikmati pengalaman budaya khas Melayu, seperti permainan gasing hingga prosesi adat perkawinan Melayu.