“Pulau Penyengat merupakan destinasi yang unik dan menarik untuk disinggahi. Siapapun pasti akan dibuat terkesan saat berada di sana. Atraksi yang ditawarkannya sangat beragam dengan warna sejarah, budaya, alam, hingga kulinernya. Semakin menarik, wisatawan biasanya selalu dilibatkan dalam aneka aktivitas wisata yang digelar,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar.
Penumpang Kapal Pesiar La Laperouse diberi kesempatan memberikan Tepuk Tepung Tawar. Yaitu tradisi penyambutan tamu spesial. Budaya Melayu semakin kental dengan sajian Tari Zapin, Silat, dan Musik Gazal. Rangkaian kunjungan ditutup dengan Joged Lambak.
“Ada banyak ornamen seni dan budaya yang bisa wisatawan nikmati saat berada di Pulau Penyengat. Joged Lambak ini sesuatu yang unik, selain Tari Zapin tentunya. Lambak itu sangat artistik, baik gerak ataupun musiknya,” ujar Buralimar lagi.
Tidak hanya budaya, wisatawan juga mendapatkan kesempatan mencicipi kuliner khas Melayu seperti Kole-Kole, Tembose, dan Air Dohot yang merupakan minuman khas Melayu.
Yang menarik dari Pulau Penyengat, wisatawan bisa menikmati moda transportasi tradisional, bentor atau sepeda onthel.
“Kalau ingin menikmati Pulau Penyengat secara utuh, wisatawan harus menginap. Fasilitas di dalamnya lengkap dan bagus. Pulau Penyengat juga sudah sangat siap menerima kunjungan lebih banyak kapal pesiar. Kehadiran La Laperouse menjadi sinyal positif,” tutur Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.