Melalui program ini diharapkan wisatawan tidak hanya menginap. Namun, dapat lebih mengenal masyarakat dengan ikut melakukan kegiatan yang biasa dilakukan warga sehari-hari.
“Homestay harus punya kegiatan, selain jadi tempat menginap. Sebagai contoh, pemilik Homestay bisa membuat paket aktivitas di laut seperti snorkeling. Atau, bisa makan ikan bersama pemilik Homestay. Ini akan menjadi pengalaman tersendiri yang bisa dibawa pulang,” katanya.
Turut hadir dalam acara sosialisasi yaitu Kepala Kelompok Sadar Wisata Pulau Pramuka, Lurah Kepulauan Panggang, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu. Secara simbolis, Kemenpar memberi dukungan dalam bentuk bantuan fasilitas meliputi seprei, sarung bantal-guling, handuk, dan selimut untuk menunjang keperluan Homestay.
Tidak hanya itu, sebagai bahan edukasi, Tim Percepatan Homestay Desa Wisata juga memberikan Buku Panduan Homestay kepada Dispar dan Pokdarwis di Pulau Pramuka yang mengacu pada standar ASEAN.
Anneke Prasyanti selaku Ketua Tim Percepatan Homestay Desa Wisata mengatakan, panduan terus diperbarui dengan informasi-informasi yang dapat menjadikan buku semakin lengkap. "Khususnya mengenai regulasi perundangan yang melingkupinya," ujarnya.