Sebelum kegiatan berlangsung, lanjut Rifqi, penari telah berlatih selama empat bulan untuk mempersiapkan penampilan tersebut.
"Lalu kami juga sudah latihan selama empat bulan. Selama empat bulan itu, kami selalu digembleng di fisik dan pemantapan tarian. Agar tarian yang kita bawakan untuk di negara ini berhasil dan sukses," ucapnya.
Alhasil, penonton pun sangat antusias menyaksikan tari tradisional khas Boyolali yang ditampilkan di depan museum kesenian anak internasional, Norwegia. Langkah promosi Pemkab Boyolali dinilai cukup efektif oleh Marketing Head MNC Travel.
"Salah satunya adalah wisata budaya. Indonesia terkenal akan wisata budayanya yang beragam dan kita bisa eksplor budaya Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Boyolali sendiri. Dan, ini bisa meng-grab wisatawan mancanegara untuk bisa datang ke Indonesia," tutur Diana Ring, Marketing Head MNC Travel saat diwawancarai MNC Media, belum lama ini.
Selain Norwegia, peserta Duta Seni dan Misi Kebudayaan ini pun tampil di negara Scandinavia lain, seperti Swedia dan Denmark. Lawatan ini tentunya untuk mendukung dan memajukkan pariwisata Boyolali.