JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Jawa Timur selalu menarik untuk dijelajahi. Terutama jika singgah ke satu kampung yang dikenal dengan nama Desa Keris.
Ya, desa tersebut berada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Desa ini sudah mengukuhkan diri sebagai Desa Keris lantaran tersebar banyak pengrajin keris yang disebut sebagai Empu, di seantero Sumenep.
Sejak 2014, Sumenep telah mengukuhkan dirinya menjadi Kota Keris. Bahkan, UNESCO telah menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai daerah pengrajin keris terbanyak di dunia, dan sebagian besar Mpu keris berasal dari Desa Wisata Keris atau Desa Aeng Tong-tong.
Desa Wisata Keris Tong Tong letaknya di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Memiliki jarak tempuh sekitar 15.1 km dari Pusat Kabupaten Sumenep atau sekitar 30 menit perjalanan menggunakan mobil.
Nah, Anda tak boleh ketinggalan untuk melihat langsung seperti apa keris yang berkualitas di Desa Keris Tong Tong. Wisatawan mancanegara, khususnya kolektor keris se-Asia Tenggara pun sudah melirik desa wisata ini.
Sebelum menjelajahi desa wisata ini, simak ulasan mengenai seluk-beluk keris dan masyarakat di Desa Keris ini. Dirangkum pada Kamis (2/2/2023).
Nama Desa Aeng Tong Tong memiliki arti khusus. Namun, arti khusus ini tak ada sangkut pautnya dengan keris melainkan "Aeng" berarti air dan "Tong Tong" berarti jinjing. Dapat disimpulkan maksud dari arti tersebut berarti masyarakat desa yang selalu menjinjing air dari luar desa dan menggambarkan bagaimana kesulitan warga desa mendapat air sampai harus mengambil dari desa luar.
Jika biasanya desa identik dengan hamparan sawah dan sebagian besar penduduk menggantungkan hidup dari pertanian, lain halnya dengan yang dialami oleh Desa Aeng Tong Tong. Penduduk desa sangat kesulitan mencari air untuk pertanian. Kegiatan bertani di sini dijadikan sebagai pekerjaan sampingan. Oleh karena itu, mata pencaharian utama masyarakat Desa Aeng Tong Tong adalah membuat keris.