Sementara, untuk transportasinya, mayoritas para wisatawan menggunakan transportasi darat, udara, maupun laut. Hal ini juga dipengaruhi dengan visa on arrival, sehingga cukup banyak wisman yang tertarik berkunjung ke Bali mencapai 246.504 kunjungan pada Juli 2022 melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kunjungan ini menjadi angka yang tertinggi setelah pandemi.
Kemudian, negara yang mendominasi kunjungan ke Indonesia adalah Australia, share-nya 32 persen diikuti India, Inggris hingga Amerika Serikat.
"Kunjungan wisman ke Bali 9.000 per hari, Alhamdulillah," ujarnya.
Lalu, ada 9 negara tambahan yang menjadi subjek bebas visa kunjungan wisata ke Indonesia. Di antaranya Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Vietnam dan Thailand.
Informasi ini juga dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala BPS Margo Yuwono, menyebut kenaikan jumlah wisman kali ini menjadi yang tertinggi sejak periode awal pandemi. Jika dibandingkan dengan Juli 2021, jumlah wisman pada Juli 2022 naik 6.396,46 persen
"Jumlah kunjungan wisman pada Juli 2022 itu mencapai 477.000 kunjungan, dan ini tertinggi sejak periode awal pandemi. Jadi, ini kabar menggembirakan,"ujar Margo dalam keterangan resminya.
Dia menyebut, kenaikan jumlah wisman ini tentu menjadi angin segar bagi sektor pariwisata, karena diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi secara nasional.
"Ini penting karena wisatawan ini memberikan efek dampak yang besar dalam perekonomian. Dengan membaiknya pariwisata, kita juga berharap bisa memberikan kontribusi pemulihan perekonomian Indonesia," katanya.