Proyek ini, lanjutnya, akan menggunakan sebagian lahan dari Samsara untuk menumbuhkan tanaman organik yang paling dibutuhkan di resor seperti tomat, cabai, terong, jahe, rempah-rempah, dan jenis-jenis bunga yang dapat dimakan, yang mana akan dibeli oleh resor.
"Sebaliknya, sistem pertanian dan koleksi tanaman tradisional dari Samsara telah menginspirasi tim dari resor ini untuk membudidayakan tanaman tersebut di kebun hidroponik yang terletak di atap resor," katanya.
Ida Bagus Agung Gunarthawa, pendiri Samsara Living Museum mengatakan, dia berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya Bali serta memiliki visi untuk mendorong masyarakat serta melestarikan keberagaman Indonesia.
Terletak di Desa Jungutan, kabupaten Karangasem di Bali, mereka memiliki misi yang holistik, berorientasi pada komunitas serta mendukung pembangunan keberlanjutan yang berperan penting dalam model bisnis mereka.
"Kami bersyukur dan merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam gerakan mulia ini dan berkolaborasi dengan brand
ternama The Apurva Kempinski Bali. Melalui kolaborasi ini, kami dapat melanjutkan visi dalam skala yang lebih besar serta memberikan dampak positif bagi komunitas tempat tinggal
kami kepada masyarakat Bali," ujar Ida.