Daya Tarik Pantai Wediombo
Pantai Wediombo memiliki pemandangan batu karang di tengah-tengah lautnya. Ini menjadi daya tarik tersendiri. Nama pantai ini memiliki makna yang dalam bahasa Jawa, yaitu Wedi adalah pasir, dan ombo berarti luas.
Jika diartikan yaitu hamparan pasir yang luas. Pantai yang merupakan teluk ini memiliki bentuk menyerupai setengah lingkaran dan bagian barat teluk terdapat kubah lava dari gunung berapi. Diperkirakan Pantai Wediombo merupakan bekas kawah gunung berapi di masa lalu yang tenggelam ke bawah permukaan laut.
Menyerupai Teluk
Pantai yang terletak di pesisir selatan Yogyakarta ini menyerupai teluk yang cukup lebar. Pada sisi kiri dan kanan pantai dikelilingi bukit karang yang tampak hijau asri ditumbuhi pepohonan. Menariknya, di sini terdapat kolam renang alami, terbentuk dari air laut yang menerjang masuk ke daratan dan terjebak di antara sekumpulan batu karang. Kolam renang ini terlihat eksotis.
Sebagian besar kawasan pantai dipenuhi dengan bebatuan karang. Tak heran jika kumpulan karang tersebut ada yang membentuk kolam renang alami. Air yang tergenang di kolam ini cukup jernih, sehingga wisatawan dapat berenang atau bermain dengan leluasa tanpa takut terseret gelombang ombak.
Terkadang, kolam ini berisi ikan-ikan kecil yang terjebak di kolam. Ini menjadi momen menyenangkan, berenang sambil ditemani ikan-ikan kecil. Tak hanya itu, kolam ini juga menawarkan pemandangan yang indah. Anda dapat berswafoto dengan latar belakang kolam renang dan lautan luas dari atas bebatuan karang.
Bekas Kawasan Gunung Berapi
Teluk Wediombo menyerupai setengah lingkaran, diperkirakan kawasan pantai ini bekas kawah gunung api yang tenggelam di bawah muka air laut. Fenomena ini dapat terlihat jelas dengan pemandangan beberapa bagian pantai di sisi timur terdapat batuan menjulang tinggi menyerupai karang. Tekstur batuan itu lebih halus dibandingkan dengan karang pada umumnya.
Di salah satu sudut pantai Anda dapat melihat hamparan batu berstruktur yang sama dengan jajaran batu di sisi timur Wediombo. Keberadaan batuan tersebut diperkirakan akibat aktivitas vulkanologi gunung api Purba Batur