Sejarah Desa Wajak Lor di Tulungagung
Desa Wajak Lor cocok dijuluki sebagai Desa Ikan Hias. Namun, sebelum mengetahui mengenai budidaya ikan hias di desa ini, ada baiknya mengetahui keunikan dari Desa Wajak Lor di Tulungagung.
Desa Wajak berada daerah Tulungagung, Jawa Timur. Desa ini terbagi atas Wajak Kidul dan Wajak Lor. Desa Wajak menyimpan sejarah menakjubkan. Desa Wajak diyakini sebagai tempat tinggal dan berkembangnya masyarakat Suku Wajak, yakni manusia purba jenis Homo Wajakensis. Beberapa arkeolog meyakini Suku Wajak merupakan suku tertua yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat melalui adanya fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di daerah tersebut, yang juga menunjukan eksistensi manusianya yang telah terjadi ratusan ribu hingga juta tahun lalu.
Dijuluki Desa Ikan Hias
Produktivitas budidaya perikanan di daerah Wajak Lor memang memiliki potensi yang sangat luar biasa. Desa ini berhasil melakukan ekspor ikan hias ke Australia, Inggris, dan Jepang. Bahkan, belum lama ini Cah Angon Foundation berkolaborasi dengan Astra Indonesia melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) serta masyarakat Desa Wajak Lor, Kabupaten Tulungagung meresmikan ekosistem desa ikan hias terintegrasi. Selain itu, juga melakukan pelepasan ekspor dan kontes ikan mas koki nasional dengan tema "Tulungagung untuk Dunia”.
Kegiatan ini merupakan salah satu piloting pemberdayaan Cah Angon Foundation pada cluster perikanan yang dikembangkan berdasarkan ekosistem terintegrasi dari mulai pelatihan, pendampingan, kurasi hingga penyiapan market. Dalam kegiatan ini juga dilakukan kegiatan kontes ikan mas koki, dan juga peresmian local champion hub sebagai rumah konsolidator UMKM Juara.
Direktur Eksekutif Cah Angon Foundation, Dhika Yudhistira mengatakan, kegiatan ini didasarkan atas berbagai masukan dan diskusi yang telah intens dilakukan dengan masyarakat Tulungagung terutama Desa Wajak Lor.
"Kami juga melakukan pelepasan ekspor ikan mas koki ke tiga negara tujuan, yakni Australia, Inggris dan Jepang. Harapannya melalui pemberdayaan ini mampu menyasar pasar-pasar negara lainnya. Selain itu kami juga menyelenggarakan kegiatan kontes ikan mas koki yang diikuti oleh 300 peserta dalam skala nasional," kata Dhika, melalui keterangannya.