Influencer sekaligus traveler, Kadek Arini mengatakan di Taiwan wisatawan bisa dengan mudah mengajukan visa. Menurut dia, wisatawan yang sudah pernah melakukan perjalanan ke Jepang, Schengen, Australia, New Zealand, Amerika, dan Eropa, hanya cukup mendaftar dan tidak mengeluarkan biaya lagi.
"Nggak aktif pun nggak apa-apa, yang penting 10 tahun terakhir. Jadi misal punya visa Schengen udah mati kurang dari 10 tahun, itu bisa dipakai, jadi gampang banget untuk ke sana (Taiwan). Tapi kalau misalkan belum punya semuanya, itu mesti apply Visa dan gampang banget," ujar kadek saat ditemui dalam acara pembukaan Kantor Layanan Pariwisata Taiwan di Jakarta yang berlokasi di GoWork Central Park, belum lama ini.
Kadek menambahkan, bagi wisatawan muslim yang ingin berkunjung ke Taiwan tak perlu khawatir, sebab negara ini sangat ramah muslim. Menyediakan tempat beribadah di area wisata. Selain itu ada 400 restoran bersertifikat halal hingga transportasi umum yang ramah muslim.
Selain ramah muslim, untuk mengurus administrasi di Taiwan juga sangat mudah, dan biaya liburan cukup terjangkau. Untuk transportasi di negara tersebut sangat banyak, mulai dari bus, kereta cepat, dan lain sebagainya. "Wisatawan Indonesia tak perlu khawatir kesulitan bahasa karena 80 persen orang Taiwan bisa bahasa Inggris. Mereka ramah dan helpful banget," kata Kadek.
Sementara itu, Deputi Direktur Jenderal Administrasi Pariwisata Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MOTC), Chou Ting Chang mengatakan, Kantor Layanan Pariwisata Taiwan di Jakarta diharapkan dapat memperluas pasar wisatawan Indonesia ke Taiwan setelah pandemi. Dengan populasi lebih dari 278,8 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar potensial untuk pengembangan pariwisata.