Hal senada disampaikan oleh Koordinator Sinau Art, Nico Broer. Menurutnya, kegiatan online sebetulnya adalah pengalaman baru baginya bersama teman-teman.
"Tetapi di sini kami belajar bagaimana mengeksplorasi pendekatan seni lebih jauh lagi ke dalam beragam metode yang menyenangkan dan dapat dilakukan oleh siswa sekolah. Mudah-mudahan ini juga membuat seni lebih bisa diakses oleh masyarakat,” katanya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Cirebon, Lilik Agus Darmawan berharap, sesi pelatihan di sekolah dapat menginspirasi guru untuk mengembangkan metode pengajaran dan pembelajaran yang inovatif.
“Tujuan pendidikan adalah menumbuhkan pola pikir kreatif, artinya kita tidak bisa terus-menerus menggunakan metode belajar yang sama. Lokakarya semacam ini adalah awal dari pengembangan selanjutnya untuk membuat modul pengajaran yang terintegrasi, menggabungkan seni, budaya, sejarah, sains berikut dengan isu-isu keseharian yang kita hadapi,” kata dia.
Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis sepenuhnya mendukung proyek government-to government ini. Dia menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
“Sepanjang sejarah Cirebon selalu menjadi tempat meleburnya beragam kebudayaan dan tradisi. Kita sudah terbiasa dengan kolaborasi, kita semua adalah bagian dari masyarakat sehingga kita harus bekerja sama sesuai kapasitas demi menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua," tuturnya.