JAKARTA, iNews.id - Ada banyak tempat sakral di Indonesia peninggalan nenek moyang. Situs Liyangan misalnya, ditemukan beberapa tahun lalu memiliki sejarah panjang khususnya bagi umat Buddha.
Dihimpun dari berbagai sumber, Situs Liyangan berlokasi di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah atau tepatnya berada di lereng Timur Gunung Sindoro. Situs ini berjarak sekitar 20 kilometer arah barat laut dari pusat kota Temanggung, searah dengan kompleks Umbul Jumprit.
Situs ini juga sebagai bukti, bahwa peradaban di Nusantara memang nyata. Menurut penelitian arkeologi, bahwa kerajaan kuno ini diperkirakan dibangun pada zaman mataram kuno.
Situs ini ditemukan pada 2005 oleh penduduk setempat yang sedang menambang pasir. Penduduk Liyangan pada umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan penambang pasir.
Penemuan situs ini berawal ketika warga setempat menambang pasir di area tersebut, mereka menemukan candi yang berada pada kedalaman 8 meter di bawah permukaan tanah. Penemuan ini kemudian ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Temanggung dengan melakukan peninjauan ke lokasi.
Kemudian area tersebut diekskavasi Balai Arkeologi Yogyakarta dengan tujuan observasi potensi temuan. Wilayah penemuan ini kemudian semakin meluas, seiring dengan perkembangan penelitian.
Situs ini diperkirakan merupakan pemukiman penduduk karena ditemukan gerabah, keramik china, dan berbagai artefak lainnya.
Situs bersejarah ini diperkirakan terkubur akibat letusan Gunung Sindoro. Tebal lapisan laharnya sekitar 5 hingga 12 meter. Kendati baru ditemukan penambang pasir pada 2008, cerita lisan turun-temurun telah lama didengar warga sekitar.