Puluhan penari Topeng Ireng, tarian adat kawasan Borobudur, rutin menyambut kedatangan rombongan wisatawan lengkap dengan kostum dan gending-gending harmoni di kakinya. Mereka menari penuh enerjik diiringi musik berirama cepat. Pertunjukan kolosal ini menggambarkan kehidupan masyarakat di lereng Menoreh yang bersahabat dengan alam juga paduan syiar agama dan bela diri.
“Pada malam-malam tertentu, kami menggelar wayangan di pendapa utama di sebelah lapangan. Wisatawan dapat menonton pertunjukan sambil makan malam,” kata Nuryanto saat menyambut rombongan media fam trip Parador Hotels and Resort, beberapa waktu lalu.
Pendapa ini berkapasitas 200 orang. Jangan lupa mampir ke area pameran kerajinan tangan khas Borobudur bikinan para pelaku UMKM setempat untuk suvenir. Kita pun bisa mengikuti sesi praktik membuat kerajinan relief untuk nanti membawanya pulang.
Dari Omah Mbudur, kita dapat melanjutkan perjalanan wisata edukasi keliling kawasan Borobudur dengan VW Safari. Wisatawan bisa menyewa mobil legendaris keluaran tahun 70-an itu dalam aneka pilihan warna. Ada banyak UMKM yang bisa disinggahi seperti budidaya lebah dan produk madu di Ashfa Madu, sentra produksi kopi luwak di Pawon Luwak Coffee dan budidaya jamur di Jamur Borobudur. Jangan lupa berfoto ria di Lapangan Randu Alas Desa Wisata Tuksongo dengan latar megahnya Perbukitan Menoreh agar liburan kian berkesan.