JAKARTA, iNews.id - Ada banyak hal menarik yang bisa dijelajahi jika berkunjung ke kawasan Pecinan, Glodok, Jakarta Barat. Di sini terdapat gereja tua yang memiliki bangunan bergaya Tionghoa.
Ya, gereja tersebut bernama Santa Maria de Fatima. Gereja ini terletak di kawasan Glodok yang pada zaman dahulu juga dikenal sebagai kawasan Pecinan. Berbeda dengan bangunan gereja pada umumnya, Gereja Santa de Fatima memiliki bangunan yang unik, dengan perpaduan khas budaya Tionghoa yang cukup kental.
Arsitekturnya cenderung mirip dengan klenteng. Penasaran ingin tahu sejarah dan keunikan dari gereja yang mirip klenteng ini? Berikut ulasan dirangkum pada Sabtu (21/1/2023).
Gereja Santa de Fatima, adalah gereja Katolik yang masih mempertahankan gaya bangunan khas Fukien atau Tiongkok Selatan. Ornamen dengan perpaduan warna merah, kuning, dan emas mendominasi bangunan. Lengkap dengan dua patung singa atau patung kilin yang diletakkan pada bagian bangunan utama, yang melambangkan kemegahan.
Bentuk ornamen Tionghoa pada gereja Santa Maria de Fatima didominasi oleh garis-garis yang melengkung. Garis- garis melengkung tersebut menimbulkan kesan dinamis dan tidak terlihat kaku. Pada bagian atapnya, tertera banyak tulisan dalam bahasa mandarin yang memohon kebaikan dan keberuntungan. Salah satunya, adalah tulisan yang terdapat pada atap bagian depan gereja Santa Maria de Fatima, yang bertuliskan Li Fu yang berarti keberuntungan dan Xiang Tang, yang tidak menunjukkan arti apa pun. Bagunan gereja dibangun pada abad ke-19 dan ditetapkan sebagai cagar budaya pada 1972.