"Kami betul-betul melihat satu potensi yang luar biasa dari subsektor musik, seni pertunjukan, dan kita liat bagaimana Assembly Mandalika ini bisa menggabungkan begitu banyak elemen musik dari Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Oleh karena itu, ini adalah sinyal kebangkitan ekonomi kita dan ini bisa ditampilkan sebagai khas Mandalika untuk menyambut MotoGP dan G20," kata Sandiaga, Sabtu (19/2/2022) malam.
Elemen-elemen musik tersebut, dikatakan Menparekraf Sandiaga dapat diiringi dengan cerita menarik, karena memiliki kekhasan tersendiri.
"Gendang lele yang digaungkan itu menurut saya distinctive banget untuk Mandalika, dan nanti MotoGP akan kita buatkan ceritanya. Sebuah cerita musik yang dibuat untuk menyemangati para pembalap motor yang berlaga. Kita juga akan membawa ini untuk G20 maupun side events dari G20," ujarnya.
Turut hadir Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf Mohammad Amin, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua, Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Riwud Mujirahayu, serta Kadispar Provinsi NTB, Yusron Hadi.