Ikan tuna juga menjadi pemandangan umum di sini. Hiu karpet atau wobegong yang hanya bisa ditemui di perairan Australia bisa Anda temui di pulau ini. Hiu ini memiliki bentuk yang aneh dan berdiam di dasar laut. Dengan kedalaman 10-40 meter serta jarak pandang 10-30 meter, Pulau Kri menawarkan pemandangan cantik yang tidak akan bisa dilupakan.
Anda dapat mengabadikan foto koral tersebut, namun tak diperbolehkan untuk memindahkan atau mengambil foto dengan teknik atau alat yang bisa berpotensi merusak koral. Dengan keindahan laut dan biotanya, Pulau Kri dikenal sebagai salah satu pulau yang menawarkan lokasi snorkeling dan menyelam yang memesona. Ombaknya cenderung tenang.
Untuk bisa sampai ke Pulau Kri, Anda harus mengatur budget. Ada tiga rute penerbangan yang bisa diambil sesuai budget. Penerbangan pertama Jakarta-Sorong, atau bisa ambil jalur Jakarta-Makassar-Sorong, boleh juga Jakarta-Ambon-Sorong.
Begitu sampai Sorong, kapal Ferry sudah menunggu untuk menyeberang ke Waisai. Sampai di Waisai, Anda masih perlu naik kapal cepat menuju Pulau Kri. Begitu sampai, jangan lupa membayar kontribusi Pin Raja Ampat. Wisatawan lokal akan dikenakan Rp500.000 per orang, dan Rp1 juta untuk wisatawan mancanegara. Terdapat setidaknya 15-20 homestay di Pulau Kri.
Waktu yang tepat mengunjungi Pulau Kri adalah Oktober-April. Jika Juni-Agustus, ombak laut sedang tinggi-tingginya. Kondisi ini tidak baik untuk menyelam. Anda harus menggunakan dry bag atau tas anti air untuk melindungi barang elektronik. Jangan lupa membawa baju renang, sunscreen, dan kacamata hitam.