Asal usul Colma, berawal dari banyaknya imigran penambang emas yang mendatangi Kota Colma dan meninggal di kota tersebut. Kota Colma kala itu menjadi kawasan kumuh. Mirisnya, para imigran tersebut masuk dengan membawa virus penyakit yang menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan.
Pada awal tahun 1800-an Kota San Fransisco mulai tertutup untuk dijadikan tempat pemakaman. Dewan Pengawas Negara juga melarang untuk melakukan penguburan di areal dalam kota dan mencari tempat yang lebih luas seperti seperti Laurel Hill dan Kalvari Cemetry. Saat kota ini dibangun kembali, banyak mayat yang harus dikirim ke bagian lain wilayah tersebut. Perlahan tapi pasti, bangunan-bangunan asli menggantikan daerah kumuh tersebut.
Colma berubah menjadi daerah pinggiran kota yang sepi dan sangat diminati oleh sektor real estate. Tak hanya rumah untuk orang hidup, tetapi juga orang yang meninggal dunia. Salah satu orang yang tertarik untuk melakukan bisnis real estate ini adalah Hamden Holmes Nobel dan rekan-rekannya pada 1892, dengan membeli 47 hektare tanah untuk dijadikan bisnis pemakaman.
Sejak saat itu, lebih dari 150.000 mayat kemudian dipindahkan dari San Francisco ke Colma. Kota kecil itupun dinobatkan sebagai satu-satunya kota di dunia, yang mana jumlah orang mati lebih banyak dari pada yang hidup.