Iwan menjelaskan jika Selayar memiliki destinasi yang ikonik yaitu Takabonerate sebagai destinasi yang sudah dikenal luas. Atoll Takabonerate memiliki unique value proposition sebagai Atoll terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan KEK Kepulaun Selayar ke depannya akan dibranding sebagai “The New Virgin Atoll in the Heart of 17.000 Tropical Island in Indonesian Archipelago South East Asia”.
Menurut Iwan, alasan lain Kepulauan Selayar layak dijadikan sebagai salah satu kota marina di Indonesia karena Selayar, Takabonerate, terletak di titik tengah perlintasan kegiatan cruise dan sailing nasional dan internasional, sehingga cocok untuk pengembangan wisata bahari, cruise atau sailing yacht, ditambah kekayaan budaya, dan sejarah jalur sutra bahari dunia.
“Potensi wisata cruise dinilai cukup menjanjikan karena mampu mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dalam jumlah yang lebih besar. Hasil riset lembaga internasional cruise pada 2018, Cruise Lines International Association (CLIA), menunjukkan originasi wisman untuk pasar cruise di area kawasan Asia Pasifik didominasi oleh wisman asal Tiongkok, Taiwan, Singapura, Jepang, Hongkong, India, dan Malaysia. Pasar inilah yang ingin kita maksimalkan, sebagaimana Kepulauan Karibia memaksimalkan Amerika sebagai pasar utama," kata Paulus, Direktur Utama PT. Selayar Kepulauan Lestari.
Selain itu, Selayar merupakan salah satu gugus kepulauan di Indonesia Tengah yang memiliki keunikan flora fauna yang tidak bisa ditemui di daerah lain, yaitu berada di dalam kawasan garis imajiner Wallacea yaitu Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Halmahera. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu nilai jual pariwisata Selayar yang dapat dieksplorasi oleh wisatawan sebagai salah satu destinasi wisata bahari unggulan di Indonesia.
Rencananya, KEK Kepulauan Selayar akan berdiri di atas lahan seluas 1088 hektar dan saat ini yang sudah siap diajukan seluas 700 hektar, dengan nilai investasi sebesar Rp 15 triliun dalam jangka waktu 15 tahun.
Proyeksi serapan tenaga kerja yang akan dihasilkan di area KEK Kepulauan Selayar secara akumulatif mencapai 98.000 tenaga kerja baik secara langsung atau tidak langsung selama 30 tahun atau rata-rata 3.000 tenaga kerja per tahun melalui rencana bisnis konsep pengembangan pariwisata sebagaimana data Kajian Studi Kelayakan KEK Kepulauan Selayar dari PT. Integra Sistem Optima.
Tim PT SKL, Iwan Syahlani, kembali menambahkan dalam tiga tahun pertama, KEK Kepulauan Selayar akan berfokus dalam pembangunan infrastruktur, pengembangan sarana prasarana pariwisata seperti hotel dan convention, pengembangan sarana prasarana marina untuk menjaring wisatawan di jalur perlintasan sailing di Indonesia maupun internasional, serta pengembangan pariwisata budaya dan kesejarahan terutama jalur sutra maritim. Selain itu juga kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Corporate Sosial Awareness (CSA) untuk membangun unit akomodasi pariwisata yang dikelola oleh masyarakat lewat pendampingan yayasan bernama Yayasan Taka Lestari.
“Kami harap dengan hadirnya KEK Selayar di akhir tahun ke-30 akan mampu mendatangkan 10 juta kunjungan wisatawan baik wisman dan wisnus, sehingga mampu mendukung capaian target kunjungan wisatawan yang dicanangkan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya," tutur Iwan.