November, IDF 2018 Pentaskan Tarian Kontemporer Taraf Internasional

Vien Dimyati
Konferensi pers Indonesian Dance Festival 2018. (Foto: iNews.id/Vien Dimyati)

Awal berdirinya IDF karena keprihatinan dosen-dosen yang merupakan seniman tari di Institut Kesenian Jakarta. Mereka prihatin karena sepinya kegiatan seni tari bertaraf internasional di Indonesia. Bermula dari itu, seniman tari ini mendirikan Indonesian Dance Festival pada 1992.

Para dosen Fakultas Seni Pertunjukan tersebut adalah Sal Murgiyanto, Nungki Kusumastuti, Maria Darmaningsih, Melina Surjadewi, Dedy Luthan, Tom Ibnur, serta didukung oleh Farida Oetojo, Sardono W. Kusumo dan lainnya untuk menggarap festival tari kontemporer, yang eksistensinya tetap terjaga hingga saat ini.

Selama lebih dari dua dekade, Indonesian Dance Festival berkibar di dunia tari internasional. IDF merupakan acara biennale yang mendorong munculnya koreografer terkemuka. Dalam setiap pementasannya, IDF menampilkan festival bergengsi bertaraf internasional.

IDF tidak hanya menampilkan karya-karya koreografer terkenal di dunia internasional, namun juga berupaya menemukan bakat-bakat para koreografer muda Indonesia untuk ditampilkan di IDF.

Program-program utama festival ini meliputi pementasan tari yang terdiri dari showcase (Kampana) dan main performance, workshop (akademi IDF), presentasi, seminar, penerbitan dan publikasi seni tari, kompetisi, master class, commission works, dan berbagai program stimulasi karya-karya baru, serta berbagai presentasi karya-karya inovatif dari para seniman muda potensial.

Hingga 2016, IDF telah berhasil menampilkan tak kurang dari 250 karya-karya koreografer terkemuka Indonesia dan karya-karya penting dari berbagai negara Asia, Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika. IDF juga didukung oleh para kurator tari internasional terkemuka, yaitu Tang Fukuen (Singapura), Daisuke Muto (Jepang) dan Arco Renz (Jerman).

Untuk memulai perhelatan internasional ini, Pre-IDF akan menampilkan para koreografer dan penari muda dari dalam maupun luar negeri.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Megapolitan
3 hari lalu

Pramono bakal Bangun Ekosistem Seni-Budaya di Taman Ismail Marzuki, Gandeng IKJ

Muslim
5 bulan lalu

Buka Ngaji Budaya Muharam, Menag: Cara Mencintai Tuhan Bisa lewat Seni

Nasional
2 tahun lalu

3 Momen Ganjar Pranowo Dukung Perkembangan Seni dan Budaya di Indonesia

Destinasi
3 tahun lalu

Pikat Wisatawan ke Bali, The Apurva Kenalkan Nusantara lewat Galeri Seni dan Musik

Megapolitan
3 tahun lalu

Anies : Revitalisasi Taman Ismail Marzuki untuk Ekosistem Seni dan Budaya Berkelas Dunia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal