Menjawab pentingnya peran sektor swasta dan juga dunia usaha dalam kontribusi nyata terhadap manajemen sampah di kawasan Wisata, VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugianto mengatakan, pihaknya telah berupaya melakukan berbagai langkah konkret dalam pengelolaan sampah plastik, sesuai dengan tiga pilar utama, Pengumpulan, Edukasi, dan Inovasi. Tak bisa dipungkiri kawasan Wisata menjadi salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus.
"Pengumpulan sampah yang sistematis dan terintegrasi telah kami mulai di lima kawasan destinasi wisata prioritas, yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Likupang dan Borobudur. Usaha ini melibatkan kerja sama dengan multi pihak sehingga dapat mengurangi sampah ke laut, meminimalkan emisi GRK, dan memberikan nilai tambah terhadap sampah tersebut untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat,” katanya.
Tujuan utama dalam inisiatif ini adalah meningkatkan jumlah plastik yang terkumpul di wilayah kawasan wisata melalui pengembangan Bank Sampah Induk dan juga Collection Center yang tersebar di lima wilayah pariwisata unggulan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati menegaskan, perlu ada keseimbangan antara sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. Di mana salah satunya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sehingga menciptakan alam yang bersih, indah dan nyaman sebagai modal industri pariwisata Indonesia.
"Kami juga melakukan aksi nyata secara masif melalui komunikasi informasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pilah sampah di sumber, pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi pemerintah daerah serta bermitra dengan berbagai pihak seperti acara hari ini,” katanya.