Apresiasi juga datang dari KBRI Seoul, yang menyebut partisipasi Svadara sebagai wujud nyata diplomasi budaya Indonesia.
“Penampilan Svadara menjadi magnet tersendiri di festival ini. Mereka berhasil memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional,” ujar Koordinator Fungsi Ekonomi Kreatif dan Diplomasi Publik KBRI Seoul, Lydia Safitri.
Festival ini menuntut stamina tinggi. Dalam dua hari, Svadara harus tampil enam kali dalam durasi berbeda, dengan suhu udara berkisar 12–19°C—cuaca yang menantang bagi para penari. Namun, tim mampu tampil solid dan memukau.
Ini merupakan kali kedua Svadara membawa pulang penghargaan dari Daegu. Pada 2022, mereka juga meraih juara 3 lewat pertunjukan medley tari nusantara. Kini, dengan kekuatan Reog, mereka kembali mengibarkan merah putih di negeri orang.
“Misi kami belum selesai. Kami ingin terus membawa budaya Indonesia ke panggung dunia, agar Reog dan seni tradisi lainnya tak pernah padam,” kata Alfrida.
Diketahui, Powerful Daegu Festival 2025 diikuti 17 grup dari 11 negara, menjadikannya salah satu kompetisi tari internasional paling bergengsi di Asia Timur. Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa Reog Ponorogo tak hanya bertahan, tapi juga bersinar di mata dunia.