JAKARTA, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE secara ketat dan disiplin serta diimbangi dengan testing, tracing dan treatment (3T) menjadi kunci utama dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terutama di Bali yang merupakan lokomotif pariwisata nasional.
Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan Rakor Virtual Kemenko Marvest "Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Kepariwisataan di Provinsi Bali", Kamis (18/2/2021), mengatakan, proyeksi pertumbuhan pariwisata Bali di tahun 2021 masih akan sangat bergantung dengan penanganan Covid-19.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat akan menurunkan angka penyebaran Covid-19 sehingga berbagai program pemulihan yang disiapkan pemerintah bisa berjalan.
"Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal ke-4 tahun 2020 minus 12 persen, dan kumulatif pada 2020 minus 9,31 persen. Dan proyeksi pemulihan pariwisata ini akan bergantung sekali pada kasus Covid-19. Jika kita bisa single atau double digit (angka penularan kasus Covid-19) tentu akan sangat luar biasa sehingga akan membangun confidence to travel dari wisatawan," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Hadir dalam rakor tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, juga Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra.
Menparekraf mengatakan, penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi hal utama yang harus dijalankan dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Dia pun mendukung tindakan tegas yang diambil Pemerintah Provinsi Bali serta pihak-pihak terkait terhadap wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara yang masih tidak mengindahkan protokol kesehatan.