Salah satu tradisi yang masih dilestarikan dan dilakukan oleh masyarakat Gorontalo hingga sekarang adalah tradisi 'tumbilotohe'. Menparekraf Sandiaga melihat tradisi ini mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Tumbilotohe adalah tradisi menyalakan lampu minyak tanah di halaman rumah sebagai penanda berakhirnya bulan Ramadan di Gorontalo.
"Mudah-mudahan perwakilan komunitas yang hadir pada signature event Kemenparekraf ini dapat melihat potensi dan peluang pariwisata dan ekonomi kreatif di Gorontalo. Ekonomi masyarakat semakin menggeliat dan lapangan kerja semakin terbuka," ujar Sandiaga.
Signature events "Nemuin Komunitas (NETAS)" adalah inisiasi Biro Komunikasi Kemenparekraf yang menghadirkan 100 peserta dari 21 perwakilan komunitas yang ada di kabupaten/kota Gorontalo.
Edisi Gorontalo ini menjadi rangkaian NETAS yang kedua pada 2024. Melalui NETAS, Birkom Kemenparekraf berupaya memperkuat peran komunitas dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang merupakan pilar penting dalam upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Fima Agustina memberikan semangat dan motivasi kepada para komunitas yang hadir. Menurut Fima, semangat para komunitas Gorontalo perlu dipertahankan dan dijaga agar mampu menggali potensi parekraf yang ada demi kejayaan Provinsi Gorontalo.