Sampai dengan kuartal pertama tahun 2024, total realisasi investasi di Labuan Bajo hampir mencapai Rp570 miliar dan angka ini diharapkan akan terus meningkat seiring dengan sejumlah kemudahan akses yang dihadirkan.
Salah satunya melalui kebijakan golden visa dengan skema second home visa yang menargetkan investor dan pebisnis internasional, talenta global dan wisatawan mancanegara. Kemudian, akan ada penerbangan pertama oleh maskapai Air Asia pada 3 September 2024 dengan rute Kuala Lumpur - Labuan Bajo.
"Kami akan menyambutnya dan tentunya ini merupakan langkah awal dari banyak lagi penerbangan langsung yang akan ke Labuan Bajo, selain dari Kuala Lumpur, ada dari Singapura, Vietnam, Australia, dan beberapa bandara dan makasapi lainnya yang ingin membuka penerbangan langsung," ujar Sandiaga.
Deputi Bidang Industri Dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani menambahkan selain pembangunan hotel-hotel di Labuan Bajo, kehadiran sekolah pariwisata untuk menghadirkan SDM yang unggul juga diperlukan. Sebab pembangunan infrastruktur perlu dibarengi dengan adanya SDM yang dapat mendukung jalannya aktivitas pariwisata.
"Juga supplying kepada hotel-hotel. Diperlukan pengembangan dari sisi agrikultur, atau pertanian, peternakan yang tidak hanya dilihat di Manggarainya saja, tapi di Pulau Flores lainnya memiliki potensi tersebut. Sehingga pengembangan pariwisata di Labuan Bajo semakin inklusif," kata Rizki.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, mengatakan dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo terpadu antara konsep etno, eco, edu, alam, dan budaya. Konsep ini menghadirkan suasana dan pengalaman holistik termasuk di dalamnya pengembangan pariwisata berbasis komunitas. "Karena kita ingin masyarakat di sana terlibat, ada daerah-daerah penyangga yang bisa menjadi bagian dari pendekatan untuk investasi Manggarai Barat secara keseluruhan," ujar Frans.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga turut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, dengan Akses Connecting Nusaraya (AKCON), Deddy Amiruddin dan Semesta Indo Resort, Piet Yusup Chandra, guna memperkuat pengembangan kepariwisataan di DPSP Labuan Bajo.