Selain itu terdapat pula tujuh buku dan radio transistor vintage. Salah satu buku yang dipajang berisi keterangan tentang pendaratan Soekarno di Gorontalo.
Kala itu, Presiden Soekarno mendarat untuk pertama kalinya di atas Danau Limboto pada 20 November 1951 menggunakan pesawat amfibi Catalina bernomor PB-504. Bersama dengan presiden, juga ikut Gubernur Sulawesi Sudiro dan Ruslan Abdulgani dari Kementerian Penerangan.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Kepala Departemen Umum Kementerian Dalam Negeri Soekartono, Gubernur Jawa Timur Paku Alam VIII, dan Kolonel Bambang Sugeng.
Tujuan kunjungan Presiden Soekarno di Gorontalo untuk meredam sejumlah pergolakan yang mulai muncul di beberapa daerah di Maluku dan Sulawesi pasca pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, 27 Desember 1949. Museum ini terletak tepat di tepian Danau Limboto yang memiliki keindahan alam yang sejuk dan tenang. Wisatawan dapat melakukan aktivitas lain seperti memancing ikan di pondok-pondok yang ada di sekitar museum, atau berswafoto di atas jembatan danau yang baru dibangun.