Dia lantas mengaitkan kasus ini dengan kondisi overtourism yang seharusnya sudah ditinggalkan oleh para pelaku pariwisata. Overtourism merupakan kondisi di mana jumlah wisatawan di destinasi wisata dianggap terlalu tinggi oleh warga setempat, sehingga mulai dirasa mengganggu, yang salah satu dampaknya bisa merusak lingkungan.
Hilda menyebut, seharusnya pemerintah setempat justru mulai menerapkan tren sustainable tourism, di mana tren pariwisata ini mulai mengacu pada dampak lingkungan, sosial dan ekonomi yang telah diperhitungkan untuk meminimalisasi konsekuensi negatif terhadap lingkungan.
Apalagi, seperti diketahui, tujuan akhir dari pariwisata berkelanjutan adalah untuk mengurangi dampak pariwisata terhadap masyarakat lokal dan lingkungan. Ini berarti memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk menghindari konsumsi berlebihan, membantu konservasi alam dan membuat upaya sadar untuk menghormati tradisi dan warisan lokal, dan berkontribusi pada pelestariannya.
"Overtourism sudah lama ditinggalkan dan trend sustainable tourism itu harus inisiatif pemprov mendidik warganya untuk peduli lingkungan. Duit dari devisa pariwisata pakai untuk literasi pariwisata pada sesama ASN maupun warganya. Kalau yang punya daerah jaga banget daerahnya maka turisnya juga akan respek,” katanya.
Sebelumnya, curhatan seorang turis asal AS yang jijik saat melihat penampakan perairan laut Nusa Penida yang penuh dengan sampah plastik mengapung di sepanjang Pantai Nusa Penida, Bali viral bahkan sempat menjadi sorotan media asing.
Bayangannya selama ini Bali terkenal dengan pantai yang luar biasa dengan perairan jernih sebening kristal. Akan tetapi, ketika seorang turis asing asal Stow, Massachusetts, AS, Sara Walsh memulai perjalanan snorkeling dengan saudara laki-lakinya, Shane Walsh, dia terkejut melihat laut di Bali penuh sampah. Mereka melihat sejumlah sampah yang mengapung di pantai tempat dia akan bermain snorkeling.
Sara mengatakan, perjalanannya ke Bali ini menjadi perhatian, karena melihat penampakan sampah-sampah plastik yang mengapung di perairan Nusa Penida Bali. Seharusnya kawasan ini menjadi wilayah yang cantik dan menakjubkan untuk dijelajahi. Namun sayangnya, permukaan laut yang ditemuinya sangat kotor dan penuh sampah.