Festival Tanjung Lesung tahun ini diselenggarakan pada 27-29 September 2019. Festival yang sudah tiga kali masuk dalam Top 100 CoE Nasional ini didorong Menpar Arief Yahya untuk terus ditingkatkan dari sisi Creative Value, Commercial Value, dan CEO Commitment (3C).
Untuk Creative Value, Menpar mendorong agar para penampil didampingi kurator nasional sehingga mampu menyuguhkan penampilan yang lebih bagus. Seperti koreografinya untuk memanfaatkan panggung yang besar dan enak dilihat kamera. Lalu desainer untuk pakaian dan aransemen musiknya juga diperhatikan.
“Tahun depan saya janji akan mendatangkan koregrafer nasional Denny Malik untuk terlibat pada Festival Tanjung Lesung,” katanya.
Dari sisi Commercial Value, Menpar menilai ajang itu sudah sangat tepat lantaran event ini dipromosikan dengan baik, salah satu caranya dengan sosial media. Dengan demkian, akan mengundang banyak wisatawan dan memberikan multiplier effect langsung ke masyarakat. Untuk komitmen Kepala Daerah, Menpar tidak ragu dengan itu, karena Bupati Pandeglang, Irna Narulita sangat semangat mengembangkan Pariwisata. Khususnya dalam masa recovery setelah tsunami beberapa waktu yang lalu.
Permasalahan di Tanjung Lesung, kata Menpar adalah di Akses. Untuk tol Serang-Panimbang direncanakan selesai 2022, sehingga dari Jakarta hanya 2 jam. Namun yang paling penting untuk Aksesibilitas adalah Bandara Internasional. Menpar mendukung jika Pandeglang memiliki Bandara Internasional mewakili Banten, dan akan mendampingi ke Kemenhub jika perlu. Untuk Amenitas, dia mendorong diterapkannya Nomadic Tourism, misalnya dengan GlamCamp.