Dia melanjutkan, "Lalu tukang parkir di situ nanya setelah kami beres parkir, 'Mau ke Malioboro apa gudeg?' Kami bilang gudeg. Terus dia nyolot, 'Kalau makan gudeg jangan di sini parkirnya'. Terjadilah perdebatan kecil."
Si netizen melanjutkan ceritanya. Kepada si juru parkir, si netizen mengatakan, "Apa bedanya parkir gudeg sama Malioboro? Saya biasa parkir di sini tidak masalah. Terus tukang parkirnya nyolot, 'Kalau parkir sini bayar Rp20.000. Kami di sini kejar target. Liburan iki liburan'."
Dan yang bikin kesal, sambung si netizen, juru parkir itu ngomongnya dengan nada membentak. Dia pikir itu akan membuat si netizen ciut mentalnya, faktanya sebaliknya.
"Dipikir saya takut? Terus saya bilang, 'Woi mas, karo wong lokal warga dewe nganti koyo ngene. Ra masalah kowe parkirmu piro, kok koyo malah diusir'. Sampai ayah saya yang soft spoken melu. Sudah ngomong halus tetep nyolot dia," cerita si netizen.
Akhirnya, karena tidak mau ribut, karena si netizen membawa orang tua yang sudah sepuh, dia pindah parkir agak depan.
"Ya ampun jaraknya cuma kelewatan 2 mobil saja. Itu juga ayah saya yang sudah sepuh yang markiri, tukang parkirnya embuh nggak tau kemana," kata si netizen.
"Shock banget parkirnya begini amat sekarang. Saya baru ngalami sendiri. Emang selalu kayak gini kah lur? Warga dewe kok sampe diginiin," tambahnya.