PKB 2024 berlangsung di dua lokasi yakni di seputaran Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi sebagai lokasi pembukaan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pembukaan Pesta Kesenian Bali diisi dengan Peed Aya (pawai) yang diawali dengan atraksi gamelan prosesi Adi Merdangga persembahan dan garapan Tari Siwa Nataraja sebagai lambang PKB dari ISI Denpasar. Berikutnya pawai budaya dari sembilan kabupaten/kota se-Bali.
Pawai ini menggambarkan ragam potensi dan semangat masyarakat Bali dalam mendukung penguatan dan kemajuan budaya Bali. "Dengan tema 'Harkat Martabat Manusia Unggul' pada tahun ini, kita harapkan PKB dapat mengenalkan sifat masyarakat Indonesia yang dikenal ramah, pekerja keras, dan gemar bergotong royong kepada dunia sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia," kata Angela.
Setelah acara pembukaan, Pekan Kesenian Bali selanjutnya dipusatkan di Taman Werdhi Budaya Bali atau Art Center Kota Denpasar.
Selama sebulan penyelenggaraan, PKB juga diisi dengan sejumlah materi pokok meliputi Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).
Wamenparekraf Angela berharap event ini dapat menarik minat kunjungan wisatawan sehingga dapat mendorong capaian target wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara tahun ini.
"Antusias wisatawan baik dalam maupun luar negeri juga tidak pernah surut menyaksikan acara ini untuk mengenal Bali lebih dalam," katanya.
Turut hadir mendampingi Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani; Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Komang Ayu Astiti; serta Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.