Selain itu, lanjutnya, senam juga dapat mendukung perkembangan fisik, mental, sosial, perilaku dan kognitif anak serta melindungi dari penyakit akibat kurang gerak seperti kegemukan, diabetes, hipertensi, keropos tulang (osteoporosis) dan lain-lain.
Direktur Kalbe Consumer Health, Feni Herawati mengatakan, asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang merupakan kunci tumbuh kembang optimal pada anak.
Menurutnya, dengan memenuhi kecukupan nutrisi dan pemberian multivitamin setiap hari mampu menunjang perkembangan fisik dan kecerdasan anak, serta memperkuat daya tahan tubuhnya.
"Dalam menghadapi PTM terbatas, orang tua perlu memastikan anak-anak patuh protokol kesehatan 3M serta menjalankan gaya hidup ABC dengan menjaga asupan nutrisi yang cukup, bergerak aktif setiap hari dan tetap ceria," kata Feni.
Dia menambahkan, Kampanye 3M ABC merupakan bentuk komitmen Kalbe Consumer Health, melalui Sakatonik ABC, dalam mendukung Kampanye 3M dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas oleh Pemerintah. Selain itu, kampanye ini bertujuan untuk mendukung tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak
Kampanye 3M merupakan kerjasama yang dilakukan, Kemendikbudristek bersama Kalbe Consumer Health didukung oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) yang membuat materi kampanye berupa video Gerakan Senam 3M ABC menyenangkan. Senam ini mudah dilakukan dan diingat oleh anak-anak. Selain itu ada buku manual senam dan e-poster yang akan didistribusikan ke 149.000 SD di seluruh Indonesia.
Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Sri Wahyuningsih mengatakan, Kemendikbudristek juga menganjurkan anak-anak untuk bergerak aktif di sekolah, salah satunya dengan melakukan Gerakan Senam 3M ABC.
Gerakan senam ini merupakan sarana edukasi yang menyenangkan bagi anak dalam memahami pentingnya 3M dan memenuhi asupan nutrisi, bergerak aktif dan ceria untuk lawan Covid-19.
"Kami merekomendasikan gerakan senam 3M ABC untuk dilaksanakan menyeluruh untuk siswa/i kelas 1- 6 sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan juga dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) secara klasikal," kata dia.