Selain itu, menurutnya, kurangi karbohidrat murni seperti gula dan madu serta makan makanan manis (kecap, dendeng, abon, cokelat). Tingkatkan konsumsi serat khususnya sayuran dan buah seperti labu, terong, oyong, melon, semangka, belimbing.
"Atur menu makanan dengan sedikit minyak dan sedikit santan serta sebaiknya sukai cara memasak dengan metode merebus, menumis, menanak ataupun mengukus," ujarnya.
Dia menjelaskan, penelitian menyatakan, dengan menurunkan berat badan melalui latihan jasmani atau olahraga mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL), Trigliserid, serta menaikkan kolesterol baik (HDL).
"Sebelum melakukan olahraga, pastikan sudah melakukan pemanasan selama 5-10 menit. Sebaiknya melakukan olahraga jenis aerobik seperti jalan, joging/lari, bersepeda, berenang, ataupun senam selama 45-60 menit tiap sesi latihan. Setelah itu lakukan 5-10 menit pendinginan. Frekuensi latihan tersebut bisa dilakukan 2-3 kali per minggu," kata dia
Dr Muhammad Ramadhan mengatakan, secara umum dislipidemia dibagi menjadi dua, yaitu dislipidemia primer dan sekunder. Dislipidemia primer disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari keluarga. Sedangkan dislipidemia sekunder disebabkan oleh gaya hidup dan kondisi medis yang memengaruhi kadar lemak dalam darah.
Salah satu penyebabnya adalah obesitas, terutama obesitas sentral dengan penumpukan lemak di sekitar perut. Kemudian, diabetes, hipotiroidisme, kondisi di mana produksi hormon tiroid di bawah normal.
Selain itu ada alkoholisme, akibat penggunaan alkohol berlebihan. Sindrom metabolik, kumpulan gejala berkaitan dengan metabolisme tubuh.
"Ada juga Konsumsi lemak berlebih, terutama lemak jenuh dan lemak trans.
Sindrom cushing, kumpulan gejala akibat tingginya hormon kortikotropin dalam darah. Infeksi berat, seperti pada pengidap HIV. Aneurisma aorta abdominal, kelainan pada pembuluh darah aorta di perut," kata dia.