Menurutnya, sebagian besar dislipidemia tidak memunculkan gejala yang berarti. Dislipidemia biasanya diketahui ketika seseorang menjalani pemeriksaan rutin untuk darah dan kondisi lainnya. Dislipidemia yang berat menimbulkan komplikasi yang serius mengarah kepada penyakit jantung koroner dan stroke.
Lalu, bagi calon pasien dengan tanpa gejala bagaimana dan kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
"Nah, ada rekomendasi yang pada populasi sehat, pada umumnya laki-laki pada umur di atas 40 tahun dan perempuan di atas umur 55 tahun tentu harus segera memeriksakan kadar kolesterolnya. Tujuannya untuk mencegah komplikasi lain, karena tidak ada gejala padahal dia bisa saja mengalami dislipidemia," tuturnya.
Dia menambahkan, terdapat sejumlah hal yang perlu diwaspadai untuk mencegah komplikasi dari dislipidemia, yaitu hindari jika kolesterol total >200, Trigliserid >200, Kolesterol LDL (Kolesterol jahat) >150, Kolesterol HDL (Kolesterol baik) <40.
Untuk setiap pemeriksaan kolesterol harus dilakukan pada saat pasien melakukan puasa lebih kurang 8-10 jam. "Maka sangat dianjurkan agar bisa mengubah kebiasaan hidup, atur pola makan sehat, perbanyak beraktivitas fisik, dan hindari konsumsi rokok dan alkohol," ujarnya.