JAKARTA, iNews.id - Kopi menjadi budaya baru bagi sebagian besar kaum urban. Tidak heran kalau kedai kopi semakin menjamur di kota besar.
Di sisi lain ada keresahan soal sampah dari cup plastik yang tak bisa digunakan kembali. Hal ini yang memicu Anomali Coffee, Kopi Tuku, Kopi Nako, Brookland, dan Suasanakopi, untuk mendaur ulang sampah plastik tersebut.
Gerakan kolektif demi menjaga Bumi ini dinamakan 'Circular Coffee Collective', sebagai langkah keberlanjutan dari para pelaku bisnis kopi di Indonesia.
"Jadi Daur Baur itu sebenernya inisiatif punyanya Kopi Nako. Kemudian ada Kopi Tuku. Kami merasa, 'oh Kopi Nako punya inisiatif, mereka punya Daur Baur. Mereka punya pabriknya'. Mereka sudah mendaur ulang itu. Kemudian kami jadiin supaya lebih impactful, lebih luas lagi," kata Chief of Business Development & Marketing Strategist Anomali Coffee Nikki Fadlin kepada iNews.id, di ICE BSD City, Tangerang, Minggu (2/11/2025).
Nikki mengatakan, Anomali Coffee saat ini sudah menggunakan gelas kertas untuk mengurangi dampak buruk pada lingkungan. Kendati begitu, pihaknya melihat ada peluang besar dari mendaur ulang sampah kertas menjadi sebuah kerajinan bernilai tinggi.
"Kami merasa bisa juga berpartisipasi di gerakan ini, karena kami juga punya klien-klien dan partner yang masih menggunakan plastik," ujar Nikki
"Jadi, kami berperan untuk meng-encourage partner-partner untuk melakukan hal yang sama. Supaya dapat lebih luas lagi, supaya impact-nya, tanggung jawabnya untuk kelompok dan masyarakat lebih luas lagi," ujarnya.