“Kesiapan destinasi dan para pelaku parekraf menjadi hal penting bagi destinasi dan pelaku parekraf untuk dapat kembali menerima kunjungan wisatawan, gaining confidence menjadi hal penting karena masyarakat seperti kehilangan confidence," ujar Frans Teguh.
Frans mengatakan, SOP tersebut telah dituangkan dalam handbook yang disusun Kemenparekraf/Baparekraf dan merupakan turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) 382/2020.
Adapun isi dari handbook ini, kata dia, meliputi unsur-unsur pencegahan, penelusuran, dan penanganan kasus Covid-19 di sektor parekraf.
"Saya kira ini menjadi sangat penting sehingga akhirnya nanti yang terkait dengan fasilitas bagaimana pengelola atau manajemen dalam rangka mempersiapkan itu, termasuk juga karyawannya. Dan tentu yang paling penting adalah kerja sama dengan pengunjung atau tamu," ujarnya.
Saat kegiatan Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Hotel Santika Premiere Dyandra turut hadir Wakil Direktur III Politeknik Pariwisata Medan Zumri Sulthony, Ketua PHRI Provinsi Sumatera Utara Deni S Wardhana, Kasi Distribusi dan Informasi Pariwisata Dinas Budpar Sumatera Utara Laila Jamilah Lubis, Dosen STP Bandung Pudin Sapudin, Sub Koordinator Direktorat Kelembagaan Kemenparekraf DR Herbin Saragi, serta 100 pelaku hotel dan restoran di Medan dan sekitarnya.