JAKARTA, iNews.id - Rasa lapar merupakan kondisi yang dialami semua orang. Kondisi ini sebagai sinyal bahwa tubuh memerlukan asupan makanan.
Biasanya dalam rentang 3-4 jam setelah menyantap makanan, tubuh kita secara alami akan kembali merasakan lapar. Rasa lapar tersebut akan meningkat seiring bertambahnya waktu.
Namun, ternyata ada beberapa orang yang tetap ingin makan meskipun sudah merasa kenyang. Kondisi ingin makan secara terus-menerus adalah hal alami bagi tubuh.
Namun, dalam beberapa kasus keinginan untuk makan yang begitu besar disebabkan karena adanya kelainan atau gangguan pada metabolisme tubuh seseorang. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah medis polifagia.
Apa itu polifagia? Dilansir dari berbagai sumber, Minggu, (7/1/2023), berikut ulasannya.
Polifagia merupakan istilah medis untuk menggambarkan rasa lapar berlebihan atau peningkatan nafsu makan lebih dari biasanya. Kondisi yang juga disebut hiperfagia ini jauh lebih ekstrem dari rasa lapar biasa.
Polifagia dapat menyebabkan rasa lapar yang intens, tapi tidak dapat terpuaskan dengan mengonsumsi makanan. Polifagia dapat menjadi salah satu dari tiga gejala diabetes mellitus atau kencing manis yang dikenal dengan 3P, yaitu: poliuria (produksi urin berlebihan), polidipsia (rasa haus terus menerus), dan polifagia.
Lantas, apa yang menjadi penyebab polifagia?Selain diabetes, adapun beberapa hal lain yang menjadi penyebab polifagia antara lain:
- Kurang tidur
- Gangguan makan
- Bulimia
- Stres
- Hipertiroidisme (peningkatan kadar hormon tiroid)
- Hipoglikemia
- Sindrom pramenstruasi
- Penggunaan obat resep tertentu seperti kortikosteroid
- Beberapa kondisi masalah kejiwaan
-Kondisi medis yang langka seperti Kleine-Levin Syndrome and Prader-Willi Syndrome