Mario juga memaparkan, bahwa seorang mixologist sangat mungkin bisa untuk jadi bartender. Namun, sebaliknya, seorang bartender justru belum tentu bisa untuk jadi mixologist. Hal ini mungkin dikarenakan oleh pengetahuan yang dimiliki mixologist.
Dalam hal meracik minuman, mixologist sangat mengerti bagaimana bahan-bahannya, keterkaitannya dengan sejarah, budaya bahkan seni terkait pencampuran minuman tersebut. Oleh karena itu, mixologist sangat berhati-hati untuk mencampurkan minuman.
“Untuk membedakan mixologist tuh punya karakter masing-masing. Karakternya itu lebih jadi di bar itu dia ada beberapa jenis minuman, itu yang membedakan beberapa mixologist. Jadi dia bisa milih salah satu kategori minuman untuk menggambarkan karakter dia,” kata Mario.
Kesimpulannya, seorang mixologist lebih mengetahui persis minuman apa yang sedang dia racik, dan apa yang sedang dibawakan. Mixologist tidak hanya sekedar meracik minuman, mereka bercerita melalui racikan tersebut. Jadi para peminum yang memesan cocktail dari tangan mereka, bisa mengetahui cerita menarik, sekaligus sejarah, budaya sampai seni dalam pembuatan cocktail tersebut.
“Kalau untuk basic skill tuh harus paham jenis-jenis karakter minuman dan dia harus tau standar knowledge recipe cocktail. Ketika tamu duduk di depan bareng, ketika dia duduk di depan bar dia pasti punya keinginan, wah gue pengen minum ini nih, jadi kita udah tau yang dia mau apa dan karakternya kaya apa,” katanya.