JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tidak kenal dengan pangan yang satu ini. Telur merupakan salah satu pangan populer yang selalu ada di dapur rumah dan siap dimasak.
Telur curah yang biasa dikonsumsi biasanya berasal peternakan ayam petelur dengan kandang baterai, battery caged. Namun, siapa sangka telur yang dihasilkan dari kandang baterai ternyata memiliki banyak risiko kesehatan.
Dalam kandang baterai, setiap ayam sengaja dipisahkan oleh sekat di kandang yang sempit. Jadi, ayam hanya akan makan, minum, dan bertelur, tanpa melakukan perilaku alaminya.
Padahal, telur yang dihasilkan dari ayam tanpa kandang atau cage free memiliki nutrisi yang lebih baik. Karena tidak tercemar dengan kotoran dan higienis.
Belakangan ini, organisasi perlindungan konsumen internasional sedang konsen terhadap hal ini. Para peternak telur diminta untuk menerapkan metode menghasilkan telur dari peternakan tanpa kandang alias cage free.
Bonnie Tang, campaign manager Equitas mengatakan, organisasi perlindungan konsumen internasional mengajukan pengaduan ke Kementerian Pertanian setelah melakukan penyelidikan terhadap peternakan produsen telur yang menjadi pemasok telur utama ke Ahold Delhaize, peritel Belanda yang mengoperasikan supermarket di seluruh Indonesia.
"Dalam investigasi Equitas, kelompok perlindungan konsumen internasional, mendokumentasikan berbagai pelanggaran tentang keamanan pangan dan kesejahteraan hewan dalam produksi telur," kata Bonnie Tang, melalui keterangan tertulisnya belum lama ini.