Untuk menyajikan krustasea laut dalam itu, koki restoran tersebut mengeluarkan jeroan perut, dan menyimpan kelenjar kuning untuk dikonsumsi dan mengukusnya. Kabarnya, daging dari hewan tersebut rasanya seperti lobster dan kepiting. Sementara kelenjar kuningnya memiliki cita rasa manis yang unik.
Konon pemilik Ramen Boy mendapat ide untuk hidangan yang anti mainstream tersebut, yakni ketika dia mengunjungi Jepang. Dia ingin melihat isopoda di akuarium. Kala itu, dia pikir isopoda sangat imut, tapi akhirnya memutuskan bahwa isopoda bisa menjadi bahan yang bagus untuk hidangan ramen eksklusif.
Isopoda tersebut dikabarkan terlebih dahulu direbus dalam sup ayam, dan disajikan dengan serpihan cumi dan bonito. Namun hidangan ramen yang unik tersebut bukan untuk semua orang. Adapun alasan yang pertama, tampilan isopod mungkin banyak membuat orang merasa jijik atau geli. Selain itu, harganya pun cukup mahal, dan ketersediaanya juga terbatas.
Untuk satu porsi ramen dengan topping isopoda tersebut dibanderol senilai USD 48 atau sekitar Rp720.000. Selain itu, karena persediaan isopoda yang terbatas, hidangan tersebut hanya tersedia bagi pelanggan setia restoran. Sebagai informasi, Isopoda atau Bathynomus giganteus merupakan spesies karnivora yang bisa hidup di kedalaman 7.000 meter, dan memakan sisa-sisa makhluk laut serta biota laut yang bergerak lambat. Seperti teripang, spons, hingga nematoda.