ARUK, iNews.id - Travelling ke Kalimantan Barat belum lengkap tanpa mencicipi kuliner tradisional yang menggoda wisatawan. Traveler jangan lupa singgah ke Kabupaten Sambas yang jarak tempuhnya memakan waktu 5,5 jam. Di sana, ada kuliner khas yang mungkin agak unik dari segi tampilan yang disajikan.
Meski namanya bubur pedas, jika disantap rasanya tidak sepedas namanya. Kata 'pedas' tersebut merupakan sebutan untuk campuran bahan sayuran atau tanaman yang digunakan membuat bubur.
Justru, bubur ini lebih mirip dengan bubur khas Manado, yang membedakan adalah bubur pedas warnanya lebih hijau. Warna hijau yang mendominasi berasal dari sayur-sayuran yang cukup familiar. Tetapi, ada satu sayuran menjadi ciri khas dari bubur pedas ini, yakni daun kesum (daun laksa).
Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus, kemudian dioseng. Bubur ini kaya dengan rempah serta sayuran. Sayuran seperti kangkung, pakis, daun kesum menjadi campuran menyehatkan. Belum lagi paduan gorengan kacang tanah dan ikan teri digoreng kering. Ini menambah citarasa.
Bubur pedas biasa disajikan untuk hidangan kerajaan. Ini menu tradisional yang kental dengan budaya di kerajaan Melayu Deli. Tak hanya dapat ditemui di beberapa warung, bubur pedas biasa dijadikan takjil saat Ramadan.
Ingin menyantap Bubur Pedas, para pelancong cukup merogoh kocek sebesar Rp20.000 per porsi. Bubur Pedas tidak hanya menjadi ciri khas masyarakat Sambas. Di Pontianak Anda juga dapat membeli bubur pedas ini. Bubur Pedas disajikan dengan jeruk. Kemudian, ditambah dengan sambal untuk menambah rasa gurih asam pedas pada bubur.