10 Kota Terbaik di Dunia untuk Bekerja, Jakarta Terburuk
JAKARTA, iNews.id – Negara-negara maju dinilai diisi para pekerja yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Selama ini, produktivitas tinggi sering dikaitkan dengan jam dan hari kerja yang panjang.
Namun anggapan itu keliru. Expert Market merilis daftar 69 kota di dunia yang diukur dengan tiga variabel yakni tingkat penghasilan bulanan, jam kerja per tahun, dan cuti dalam setahun. Hasilnya, Jakarta menempati peringkat terbawah dari seluruh kota yang disurvei.
“Ibu kota dari Indonesia menempati posisi terbawah secara keseluruhan, dan empat terbawah dari sisi penghasilan dengan gaji rata-rata sebulan hanya 548,12 dolar AS. Jatah cuti 12 hari bukan yang terburuk tapi tetap bukan sesuatu hal yang luar biasa,” kata peneliti Expert Market, Bobby Sebolao, dikutip Selasa (5/6/2018).
Gaji rata-rata mereka yang bekerja di Jakarta menurut survei Expert Market sekitar Rp7,67 juta per bulan (kurs Rp14.000 per dolar AS), hampir dua kali lipat dari upah minimum provinsi yang dipatok Rp3,6 juta. Namun, jam kerja per tahun tergolong tinggi yaitu 2.102 jam atau setara 8 jam per hari dengan asumsi hari kerja dalam setahun sebanyak 260 hari.
Daftar peringkat teratas ditempati oleh negara-negara maju dari Eropa. Luksemburg berada di posisi teratas dengan penghasilan 4.292 dolar AS atau sekitar Rp60 juta per bulan. Warga Luksemburg menghasilkan uang sebanyak itu dengan bekerja 1.703 jam setahun atau sekitar 6,5 jam per hari dan fasilitas cuti hingga 32 hari dalam setahun.